• gambar
  • gambar
  • our banner

Selamat Datang di Website MTs. SATU ATAP AL-AZHAR KANDANGAN. Terima Kasih Kunjungannya

Pencarian

Kontak Kami


MTs. SATU ATAP AL-AZHAR KANDANGAN

NPSN : 30315356

Jl.Banyu Barau RT.07 LK.III Kel.Kandangan Barat Kec.Kandangan HSS


[email protected]

TLP : 0265656565


          

Banner

Jajak Pendapat

Bagaimana pendapat anda mengenai web sekolah kami ?
Sangat bagus
Bagus
Kurang Bagus
  Lihat

Statistik


Total Hits : 73886
Pengunjung : 32862
Hari ini : 6
Hits hari ini : 47
Member Online : 0
IP : 216.73.216.169
Proxy : -
Browser : Gecko Mozilla

Status Member

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE




BAB I

 PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah

Amanat UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka salah satu bidang studi yang harus dipelajari oleh siswa di madrasah adalah pendidikan agama Islam, yang dimaksudkan untuk membentuk siswa menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.

Pendidikan Agama Islam di madrasah tsanawiyah terdiri atas empat mata pelajaran, yaitu: Al-Qur’an-Hadis, Akidah-akhlak, Fikih, dan Tarikh (Sejarah) Kebudayaan Islam. Masing-masing mata pelajaran tersebut pada dasarnya saling terkait, isi mengisi dan melengkapi, namun meski begitu masing-masing mata pelajaran memiliki karakteristik sendiri-sendiri.

 

Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki karakteristik yang lebih menekankan pada kemampuan mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam, menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai dari perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan Khulafaurrasyidin, Bani Umayyah, Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia. Secara substansial mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk mengenal, memahami, menghayati Sejarah Kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik.

Tujuan luhur mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Tsanawiyah ini dicapai secara berjenjang dan telah dirumuskan dalam bentuk Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam tersebut mutlak memerlukan metode-metode, strategi dan model pembelajaran yang tepat, efektif dan efisien. Dalam hal ini guru dituntut untuk melakukan upaya maksimal dalam memahami, menguasai dan menerapkan metode, strategi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan (PAIKEM), bahkan harus ada perubahan mindset dan paradigma apabila pembelajaran yang dilakukan selama ini bersifat teacher centered (berpusat pada guru) ke arah student centered (berpusat pada siswa). Karena proses belajar mengajar yang bersifat teacher centered hanya bermakna sebuah transfer of knowledge saja (Wiyani, 2013:20). Sudah saatnya guru mengembangkan pembelajaran yang demokratis, yaitu pembelajaran yang di dalamnya terdapat interaksi dua arah antara guru dan siswa dengan selalu member kesempatan kepada siswa untuk aktif memberikan reaksi (Mulyoto, 2013:2).

Berdasarkan pengalaman penulis di lapangan, kurang maksimalnya hasil belajar mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Satu Atap Al Azhar Kandangan dalam belajar rata-rata diakibatkan oleh kurangnya keaktifan dalam belajar, sehingga suasana belajar menjadi monoton dan tidak menarik bagi siswa. Sehingga nilai rata-rata mata pelajaran SKI masih belum mencapai target yang ideal. Padahal guru dalam proses belajar mengajar sudah berusaha mengkombinasikan penggunaan beberapa metode seperti ceramah, tanya jawab, diskusi dan kadang- kadang menggunakan alat peraga multimedia (LCD Projector).

Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan upaya membangkitkan keaktifan belajar siswa, misalnya dengan membimbing siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang melibatkan siswa serta guru yang berperan sebagai pembimbing untuk menemukan konsep SKI.

 

Keaktifan tidak hanya menjadikan siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran, keaktifan juga penting dalam menentukan seberapa jauh siswa akan belajar dari suatu kegiatan pembelajaran atau seberapa jauh menyerap informasi yang disajikan kepada mereka. Siswa yang aktif dan bersemangat untuk belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan mengendapkan materi itu dengan lebih baik. Tugas penting guru adalah merencanakan bagaimana guru mendukung keaktifan siswa. Untuk itu sebagai seorang guru disamping menguasai materi, juga diharapkan dapat menetapkan dan melaksanakan penyajian materi yang sesuai kemampuan dan kesiapan anak, sehingga menghasilkan penguasaan materi yang optimal bagi siswa.

Dari latar belakang tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul : “Implementasi Model Pembelajaran Everyone is a Teacher Here untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran SKI Pada Siswa Kelas VIII MTs Al Azhar Kandangan Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun Pelajaran 2013 / 2014”.

  1. Penegasan Judul

Untuk menghindari kerancuan pemahaman terhadap judul penelitian tindakan kelas ini penulis menganggap perlu untuk memberikan penegasan sekaligus batasan beberapa istilah yang digunakan pada judul penelitian ini sebagai berikut :

  1. Yang dimaksud dengan implementasi berarti pelaksanaan atau penggunaan atau penerapan;
  2. Model Pembelajaran Everyone is Teacher Here merupakan sebuah metode yang bertujuan memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk bertindak sebagai “guru” bagi siswa lain.
  3. Hasil belajar sebagaimana dimaksud dalam penelitian ini adalah angka yang diperoleh siswa yang telah berhasil menuntaskan konsep-konsep mata pelajaran sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku, dalam hal ini pada pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) yang diperoleh siswa kelas VII MTs Al Azhar Kandangan selaku subyek penelitian.
  1. Identifikasi Masalah

Bertolak dari latar belakang sebagaimana diuraikan di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut :

  1. Pembelajaran SKI di kelas VII MTs Al Azhar Kandangan masih belum maksimal yang ditandai dengan masih banyaknya siswa yang belum bisa mencapai KKM yang ditetapkan.
  2. Aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran yang masih rendah dan cenderung pasif sehingga suasana pembelajaran terkesan kurang menggairahkan.
  3. Model dan metode pembelajaran yang monoton dan terpusat pada guru menyebabkan siswa belum memberikan respon positif secara maksimal terhadap pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
  1. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas , maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana aktifitas dan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas VII MTs Al Azhar Kandangan sebelum menggunakan model pembelajaran Everyone is Teacher Here?
  2. Bagaimana aktifitas dan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas VII MTs Al Azhar Kandangan setelah menggunakan model pembelajaran Everyone is Teacher Here?
  3. Apakah implementasi model pembelajaran Everyone is Teacher Here dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam?
  1. Tujuan Penelitian
  2. Untuk mengetahui aktifitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas VIII MTs Al Azhar Kandangan sebelum menggunakan model pembelajaran “Everyone is Teacher Here”
  3. Untuk mengetahui aktifitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas VIII MTs Al Azhar Kandangan setelah menggunakan model pembelajaran “Everyone is Teacher Here”
  4. Untuk mengetahui apakah implementasi model pembelajaran “Everyone is Teacher Here” dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
  5. Manfaat Penelitian
  6. Bagi siswa
  7. Untuk meningkatkan prestasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam
  8. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
  9. Bagi guru
  10. Dapat berinovasi dalam mengajar dengan berkreasi dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
  11. Dapat berkreasi untuk memperbaiki citra proses pengajaran dan hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam
  12. Bagi sekolah
  13. Meningkatkan kualitas pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ditunjukkan dengan hasil belajar
  14. Meningkatkan standar kriteria ketuntasan minimal pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas VII MTs Al Azhar Kandangan
  15. Sebagai bahan masukan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan prestasi belajar.

 (BERSAMBUNG)

 




Share This Post To :

Kembali ke Atas

Artikel Lainnya :





   Kembali ke Atas